Pada suatu masa jabatan adalah kebanggaan semu. Manusia akan ditempatkan pada suatu fase sebuah pilihan jabatan sebagai sebuah kemuliaan sepanjang hidupnya bahkan sampai dia meninggalkan dunia akan selalu dikenang dan inspirasi bagi setiap yang mengenangnya atau sebaliknya jabatan akan menjadi sebuah kehinaan bagi yang tidak amanah dan menjadikan kekuasaan sebagai sebuah keangkuhan yang pada akhirnya tidak ada sesuatu yang dikenang semasa hidupnya. Penulis mencoba memaparkan sebuah narasi semoga bermanfaat dan menjadi peringatan bagi diri pribadi penulis dan para pembaca yang budiman.
Seorang orang tua renta nampak tertidur di depan pelataran parkir hotel berbintang lima. Pak tua tersebut bermaksud untuk menginap di hotel tersebut karena pada masa mudanya dulu pak tua itu adalah seorang pemimpin di daerah tersebut. Pada masa itu pak tua muda di sanjung dan dihormati, sampai-sampai pemilik hotel berbintang lima tersebut mengumbar janjinya pada pak tua muda. Apabila suatu hari nanti pak tua muda sudah tidak menjabat sebagai pemimpin didaerah itu, maka setiap kamar di hotel berbintang lima ini akan selalu siap diberikan untuk tidur gratis di hotel berbintang lima ini ungkap sang bos hotel berbintang lima pada saat peresmian hotel berbintang lima tersebut pada masa itu. Pak tua muda di sanjung bahkan tangannya di cium oleh para penyanjungnya. Faktanya janji hanya sekedar janji, pak tua membuktikan sendiri ketika dia sudah tidak menjabat lagi. Sang pemilik hotel berbintang lima dengan berbagai alasan setiap kamar di hotel tersebut sudah penuh. Ah..pak tua mengelus dadanya dulu aku di sanjung dan di hormati karena aku seorang pejabat dan pemimpin daerah ini, ternyata mereka berteman dan menyanjungku karena jabatanku, kekuasaanku dan kehormatanku. Kini setelah aku menjadi warga negara biasa aku disuruh tidur di pelataran parkir depan hotel berbintang lima. Untuk melihat ku saja tidak sudi mereka. Untuk mengenal namaku saja mereka pura-pura lupa, sedikit demi sedikit orang-orang yang berada disamping pak tua menjauh dan meninggalkannya. Kini yang ada hanya selembar baju yang melekat pada badannya. Kemana mereka yang menyanjung-menyanjungku dulu, satu persatu mereka mengidap penyakit 'Amnesia'. Pada akhirnya pak tua tertidur lelap di depan pelataran parkir hotel berbintang lima itu dengan sejuta luka di hatinya.
Sumber Tulisan: Terinspirasi dari apa yang dilihat dari kehidupan para mantan pejabat dan penguasa negeri ini
Comments
Post a Comment